Jumat, 05 November 2010

syair cinta rabi'ah

Cinta itu..
pagarnya api bergunung rindu
hamparan kasih berbaur dendam
berahi kesumat mantra dingin malam
mencari… keasyikan
sendu senjakala
merobek jiwa resah
bagai esuk tak mungkin hadir

Cinta itu….
Mulus jiwanya
hening sukma nya
beku firasat nya
segala nya hanya Dia

Cinta itu…
Buta kesadaran
siang mentari terbit dinihari
bulan kesiangan mencari si pungguk
menari berkaca jiwa gelora
Panahan arjuna benar-benar terasa

Cinta itu…
hangat dan hidup hidup dengan Nya
lalu…
di sini aku lemas dengan Nya.

Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu

Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup

Tuhanku, demikian malampun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku Kau Terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia Ataukah itu Kau Tolak,
hingga aku dihimpit duka,

Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau Beri aku kehidupan
Demi kemanusiaan-Mu,

Andai Kau Usir aku dari pintuMu Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

Ya Allah, apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

Aku mengabdi kepada Tuhan Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi, Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu Yang abadi padaku

Ya Allah Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki 

Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku BagiMu pujian untuk semua itu

Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau


Hatiku tenteram dan damai
jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku Apa bukan padaMu
aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika aku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar