Ajarkanlah aku hidup..
Tentang bagaimana aku harus menyikapi tipu daya nafsuku
Ajarkanlah aku hidup..
Untuk membuat diriku menjadi lebih berarti.
Bukan hanya untuk diriku,
tapi juga untuk sahabatku, keluargaku, dan agamaku.
Bagaimana ku harus menyambut dunia, sedang dosaku teramat banyak dan
terus menumpuk.
Bagaimana ku harus bersuka ria, sedang aku tak tahu apa aku bisa
tersenyum selamanya.
Dunia tak ubah layaknya penjara bagi keimanan dan kebebasan bagi nafsu.
Beribu juta masalah terus hadir tanpa henti dan menggoyahkan aqidah,
lalu apa yang bisa dilakukan oleh wanita lemah sepertiku?
Jangan terlalu fanatik dalam agama, karena bisa membuat kita gila dan
stress.
Benarkah kata kata itu?
Bukankah kita harus perpendirian tegas untuk pilihan kita,
lalu apa
salah jika mendalami tentang letak kesalahan kita dalam beragama?
Apa salah jika kita mencari arti hidup dari agama?
Karena kita hidup
dan memiliki peradaban itu juga karena pengaruh besar dari agama.
Bila seseorang tidak setengah setengah dalam mengkaji,
tidaklah mungkin
aqidah yang terbentuk juga setengah.
Bila kita berfikir positif tentang indahnya islam,
tak kan terjadi hal
yang diluar batas keagamaan.
Ataukah kini orang yang mampu membedakan hak dan bathil itulah ang
disebut gila?
Apakah orang yang mencoba mempertahankan agama itulah yang disebut
fanatik?
Lalu siapakah yang harus disalahkan?
Agamanya kah?
atau orang yang berfikiran seperti itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar