Rabu, 11 Agustus 2010

Rindu

Aku benar benar merindukanmu
Tak tersingkap dengan kata
tak tersikap dengan makna

Aku tertunduk lesu memandang diri
yang terkoyak oleh laksana pisau belati

Rindu ini benar benar menyakiti
Karena batin ini sadar dirimu tak kan pernah termilik.

Darah yang mengalir ini mendidih
Tatkala kebisuan menertawai
seolah bahagia dan tak ingin melepaskan rantainya dari batinku.

Biarkan,.
lewat semesta Kukatakan..

Aku Tak kan pernah menyesal telah menginginkanmu
Meski raga tak bisa mendampingi
Tapi tetap Dia yang terpilih

Ya... Hanya Dia

2 komentar: